Tuesday 27 November 2018

Membuat MTO (Material Take-Off) Piping

Di postingan sebelumnya sudah diberikan gambaran sedikit mengenai salah satu skill wajib yang harus dimiliki oleh Piping Engineer, yaitu membuat dokumen MTO Piping. Mungkin bagi yang belum pernah mendengar apa itu MTO, maka Ayah Engineer akan menjelaskannya.

Definis MTO mengutip dari laman wikipedia.org yaitu:

"Material take off (MTO) is a term used in engineering and construction, and refers to a list of materials with quantities and types (such as specific grades of steel) that are required to build a designed structure or item. This list is generated by analysis of a blueprint or other design document. The list of required materials for construction is sometimes referred to as the material take off list (MTOL).
Material take off is not limited to the amount of required material, but also the weight of the items taken off. This is important when dealing with larger structures, allowing the company that does the take off to determine total weight of the item and how best to move the item (if necessary) when construction is completed."

jadi mudahnya, MTO adalah suatu kumpulan data berupa jumlah, tipe dan berat material yang dibutuhkan di suatu project. Oleh karenanya data ini penting untuk mengetahui estimasi cost yang akan dikeluarkan, berapa join DB (Dia Bore) untuk estimasi man hour dan jumlah kawat las yang dibutuhkan, dan juga mengetahui planning schedule yang akan dibuat.

Material Piping merupakan material yang paling banyak jenisnya dibandingkan dengan Departemen lain (Structural, Electrical, Instrument dan Mechanical). Sekitar 25% - 35% material Piping menyumbang di dalam Oil & Gas Project. Oleh sebab itu, untuk perusahaan EPC yang sudah besar, ada engineer yang khusus handle material piping, yaitu Piping Material Engineer. 

Yang akan Ayah Engineer ulas dalam membuat dokumen MTO secara manual yang dilakukan pada tahap Tender maupun tahap project awal DDE (Detail Design Engineering) dimana 3D PDMS belum banyak dimodelkan. Pertanyaannya, kenapa tidak menunggu sampai 3D PDMS selesai dimodelkan sehingga MTO yang dihasilkan lebih akurat? Jawabannya karena durasi membuat 3D Model sampai selesai membutuhkan sekitar 6 - 8 bulan bahkan lebih jika project-nya besar. Hal ini akan berdampak pada mundurnya pembelian material dan yang cukup riskan adalah beberapa material piping memiliki long-term production seperti Valve dan SP Items yang akan berpengaruh terhadap schedule secara keseluruhan. 

Lantas bagaimana membuat Dokumen MTO Piping itu sendiri dan apa dasar untuk menghitungnya? Dasar yang kita gunakan pada tahap Tender adalah dokumen P&ID, MTO Tender (jika disediakan), Piping Material Spec, Valve Spec (jika ada), Exhibit Scope of Work dan Bid Bulletin. Sedangkan dasar pada tahap project awal DDE ialah P&ID, Piping Material Spec, Valve Datasheet, SP Items Datasheet, Piping Plan/Layout, Piping Hook-Up Standard, Pipe Support Layout dan Pipe Support Standard. Menjadi pertanyaan berikutnya, jika saat Tender sudah disediakan dokumen MTO apakah masih perlu untuk membuatnya lagi? Jawabannya sangat perlu, mengapa? karena beberapa kali Ayah Engineer menemukan ada material yang belum dimasukkan di dokumen MTO Tender setelah crosscheck dengan P&ID dan dokumen lainnya.  

Teknis merujuk pada P&ID akan kita dapati MTO berupa fitting seperti reducer concentric atau eccentric, tee equal atau tee reducer dan cap; berupa Flange, Blind Flanges dan Weldoflange (atau Flangolet); berupa Gasket dan Studbolt; berupa Piping Valve dan SP Items. P&ID tidak bisa meng-cover banyaknya pipa, elbow dan pipe support sehingga untuk estimasi 3 jenis material ini diperlukan jam terbang atau pengalaman yang cukup dari seorang Piping Engineer. Berikut lebih detail cara yang digunakan oleh Ayah Engineer dalam membuat dokumen Piping dalam bentuk spreadsheet:
  • Perhatikan simbol & legend Piping yang ada di cover P&ID
Kenali simbol Piping Valve seperti ball valve (full bore atau tidak), check valve, gate valve, globe valve, butterfly valve dan needle valve, Flange & blind flange, Fitting cap, union, concentric reducer, eccentric reducer, spectacle blind, spade & spacer, SP items seperti Strainer ("Y" atau "T" type), Liquid Trap, Flame Arrestor, Sampling Connection, dll. Selain itu ada juga simbol untuk Flanged connection, Screwed connection dan Socket Welded Connection.
  • Perhatikan Instrumen Connection yang ada di cover P&ID
Maksudnya adalah koneksi Piping ke Instrument, seperti ke PG (Pressure Gauge), PIG (Pressure Indicator Gauge), PIT (Pressure Indicator Transmitter), Thermowell, Flow Transmitter, Temperature Transmitter, Level Gauge (with Bridle or without Bridle). Kenapa kita perlu mengetahuinya? karena ketika kita lihat suatu sistem di P&ID, maka hanya terlihat hanya sambungan flange atau welded, padahal detail konfigurasinya bisa saja terdapat ball valve, gate valve, single block & bleed valve (SBB), double block & bleed valve (DBB), dan jumlahnya bisa 2 pcs valve, contohnya koneksi ke Flow Orifice yang ini semua akan kita masukkan ke dalam dokumen MTO serta perhatikan size-nya. Selain di Cover P&ID, detail konfigurasinya kita dapat lihat di Piping Hook-Up Standard dan Instrument Hook-Up Standard.
  • Perhatikan metode penamaan piping line number
Penamaan line number terdapat di cover P&ID dan informasi yang diperoleh berupa size, servis yang melaluinya dan juga piping class. Jadi size dan piping class adalah 2 variabel yang perlu diperhatikan untuk dimasukkan ke dalam MTO. Dari Piping Class akan dapat kita ketahui rating, schedule, material dan tipe end connection-nya.  
  • Mengetahui limit Package atau Client Scope
Di dalam P&ID biasanya terdapat garis putus-putus yang menandakan scope Mechanical Package atau Client Scope jika ada. Jika area yang berada di dalam garis tersebut menandakan bukan bagian dari Piping. Namun menjadi lain ketika ada kesepakatan antara Vendor dan Kontraktor, seperti misalnya bulk piping menjadi bagian Kontraktor, namun pompa atau vessel menjadi bagian dari Vendor.
  • Buat format table dalam excel
Format yang digunakan minimal terkandung kategori seperti gambah dibawah:
  • Mark-up PID
Setelah format sudah ada, maka selanjutnya kita buka halaman pertama P&ID. Jika berupa Wellhead Platform, biasanya halaman pertama merupakan Wellhead sistem, namun jika berupa Process Platform, maka akan kita temui production manifold sistem di halaman pertama. Setiap halaman memiliki beberapa line number piping, dan langkah awal kita tentukan bebas mana line number yang akan kita lihat terlebih dahulu. Jika sudah ditentukan,mudah terlihat mana saja material yang ada di line tersebut sesuai penjelasan di awal dan masukkan ke dalam list MTO. Jangan lupa setiap line number di sheet P&ID tersebut di mark-up (dengan stabilo warna apa saja) jika sudah selesai dimasukkan MTO-nya agar tidak terjadi double peng-inputan. Informasi revisi tiap lembaran P&ID harus disediakan di tabel MTO. Lakukan hal yang sama kepada seluruh lembaran P&ID. Pastikan item yang tidak terlihat seperti Instrument connection maupun sampling connection sudah dimasukkan.
  • Mark-up Piping Layout & Pipe Support Layout
Dua dokumen ini berguna untuk mengestimasi berapa panjang pipa, elbow dan pipe support yang dibutuhkan. Caranya tidak jauh berbeda dengan Mark-up P&ID di atas.
  • Membuat Summary MTO
Setelah meng-input MTO dari semua variabel diatas, selanjutnya diperlukan membuat Summary MTO Piping. Karena mengerjakannya dalam bentuk spreadsheet excel, maka rumus seperti Pivot harus dikuasai dengan baik. Summary ini selanjutnya dikirim ke Procurement dan Vendor untuk diproses menjadi PO (Purchase Order). Dokumen pelengkap lain yang dikirim ke Vendor yaitu berupa Piping Material Specification, Valve Specification/ Valve Datasheet (jika MTO berupa valve) dan SP Items datasheet (jika MTO berupa SP Items). Contoh format summary seperti dibawah:
  • Cek dengan Engineering Schedule dan Procurement Monitoring Schedule
Dalam suatu project, maka akan kita temukan beberapa schedule, seperti Schedule Engineering, Schedule Procurement dan Schedule Construction. Jadi hubungannya dengan MTO Piping adalah seorang Piping (Material) Engineer yang bertugas menyusun dokumen ini harus selalu mengecek Schedule Engineering yang memuat kapan MTO Piping dikirim ke Procurement. Piping Engineer juga harus mengecek di Procurement Monitoring Schedule dimana memuat informasi kapan seharusnya PO (Purchase Order) keluar.
  • Ketelitian dan Kesabaran
Dua point penting lainnya dalam menyusun MTO Piping adalah Ketelitian dan Kesabaran mengingat jumlah dan tipe material Piping sangat banyak. Teliti agar meminimalisir kesalahan dalam menginput dan juga Sabar dalam mengerjakannya. 

Selamat bekerja !!
  
Read More »

Friday 23 November 2018

Skill Wajib oleh Piping Engineer di EPCI Oil & Gas (Part #2)

lanjutan...
4. Memahami International Standard & Code
    Dalam dunia Piping, ada beberapa Standard & Code yang perlu kita ketahui sesuai dengan ruang lingkup kerja kita. Standard & Code dibuat untuk memastikan bahwa desain yang diaplikasikan akan aman dan mencapai umur desain yang sudah ditentukan. Berikut adalah beberapa yang paling umum digunakan dalam Piping Standard & Code di dunia Oil & Gas:
  • ASME B31.1 :  Power Piping
  • ASME B31.3 :  Process Piping
  • ASME B31.4 :  Liquid Transportation Systems for Hydrocarbons, Liquid Petroleum Gas
  • ASME B31.8 :  Gas Transmission and Distribution Piping Systems 
  • ASME B16.5   :  Flanges
  • ASME B16.9   :  Factory-Made Wrought Steel Buttwelding Fittings
  • ASME B16.10 :  Face-to-Face and End-to-End Dimensions
  • ASME B16.11 :  Forged Fittings, Socket-Welding and Threaded
  • ASME B16.34 :  Valves—Flanged,Threaded, and Welding End 
  • ASME B36.10M : Welded and seamless wrought steel pipe
  • ASME B36.19M : Stainless Steel pipe
  • API 5L   :  Specification for Line Pipe
  • API 6A   :  Specification for Wellhead and Christmas Tree Equipment
  • API 6D   :  Pipeline Valves
  • API 6FA :  Specification for Fire Test for Valves
  
Foto: Google Image
5. Memahami Technical Dokumen Project
   Technical dokumen yang dimaksud akan dibatasi oleh Piping Specification meliputi: Piping Material Specification, Piping Valve Specification/Piping Valve Datasheet, Piping Specialty Items Datasheet dan Piping Fabrication & Installation Procedure. Dokumen ini semua akan dibuat dan diterbitkan kembali oleh Piping Engineer meski Client sebenarnya sudah punya.

5.1. Piping Material Specification
       Di lain tempat juga disebut dengan Piping Material Class. Sebenarnya pihak client sudah punya dokumen ini dan lengkap karena mencakup semua area plant mereka. Namun perlu dipublikasikan kembali untuk project mengingat suatu project memiliki karakteristik tertentu dalam rating, pressure dan service. Sesuai namanya, dokumen ini berisi spesifikasi materials yang menyebutkan beberapa kriteria, yaitu:
  • Rating 
  • Service
  • Corrosion Allowance
  • Design Pressure dan Temperature (min. to max)
  • Material classification of Pipe, Fitting, Flanges, Piping Valves, Gasket, Bolting and Miscellaneous
  • Diameter
  • Schedule (or thickness)
  • Ends connection
  • Material Spec
  • Branch Connection, classified by size (Header to Branch)  
Gambar: Salah satu Piping Material Specification

5.2. Piping Valve Specification/Piping Valve Datasheet
      Seperti yang terlihat dari Piping Material Specification, sebagian spec dari Piping Valve sudah disebutkan. Akan tetapi, untuk kebutuhan pembelian, informasi ini dirasa kurang bagi Vendor supply Valve. Oleh sebab itu maka perlu diterbitkan dokumen Piping Valve Specification atau Piping Valve Datasheet yang lebih detail. Berikut adalah beberapa informasi yang ditampilkan di dalam dokumen ini dimana bentuknya sama yaitu berupa tabel:
  • Size of Valve
  • Design spec
  • Piping class
  • Rating
  • Operation type for Ball Valve
  • Construction Ball (Floating or Trunnion) for Ball Valve
  • End Connection
  • Material Body, Seat, Stem, Bolting, etc
  • Inspection & Testing Requirement


Gambar: Salah satu Piping Valve Specification

5.3. Piping Specialty Items Datasheet
       Selain Pipe, Fitting, Flange dan Valve yang ditemui, Piping Engineer juga akan menemui piping item yang lain, yaitu Piping Specialty Items. Strainer, Flame Arrestor, Corrossion Coupon, Sight Glass, Liquid Trap, Hose & Quick Coupling adalah beberapa yang masuk dalam kategori ini. Masing-masing memiliki karakteristik konstruksi yang sesuai dengan fungsi dan penggunaannya. Untuk penjelasan lebih detail, akan dijelaskan pada kesempatan yang lain. Sama seperti Piping Valve, minimum standard yang harus ada berupa spec material, design spec, rating dan inspection & testing requirement.


Gambar: Beberapa contoh SP items

5.4. Piping Fabrication & Installation Procedure
      Dokumen ini menjelaskan prosedur dari tahapan sebelum fabrikasi, saat fabrikasi, instalasi dan testing yang sesuai dengan requirement Client. Ada beberapa bagian yang dijelaskan dalam dokumen ini, diantaranya:
       a. Material
        Material yang sampai di tangan Kontraktor untuk selanjutnya diperiksa oleh tim Material Kontrol dan QC Kontraktor, dan juga QC Client. Jika tidak sesuai dengan requirement Client, maka material tersebut akan di-hold dan dikeluarkan NCR (Non Conformance Report).
        b. Personil
            Personil yang terlibat dalam Fabrikasi & Instalasi Piping haruslah memiliki skill yang cukup, terutama para welder yang namanya akan diverifikasi dan dimasukkan ke dalam List "Welder Qualification Summary" yang berisi metode pengelasan sesuai keahlian mereka dan merujuk pada ASME Section IX - Welding & Brazing Qualification.
        c. Equipment
           Setiap peralatan yang digunakan harus dalam keadaan baik, sudah dikalibrasi dan diinspeksi Client. Contoh alat yang digunakan yaitu: Cold Cutting machine, Grinding & Welding tools, Hardness tester, Gas Analyzer, dll.
        d. Drawing & Dokumen 
           Setiap drawing & dokumen yang akan digunakan harus dipastikan sudah revisi terakhir dan status Approved for Construction (AFC).
   
Read More »