Thursday, 27 December 2018

Resolusi dan Cara Buatnya

Assalamu'alaikum... Hallo!

source: discoveryisle.com
Tidak terasa sudah berada di penghujung tahun 2018, pastinya ada saja masa-masa bahagia, sedih, amazing, stagnan, atau apapun sesuatu yang kalian rasakan di tahun tersebut. Tapi coba kita merenung sedikit, untuk yang beragama Islam, kita diberikan suatu Surat di kitab Al-Qur'an yang bahkan Allah bersumpah atas nama Waktu, yep! kalian pasti tahu Surat itu, cukup pendek namun sangat mengena, yaitu Qur'an Surat (QS) Al-Ashr, Ayat 1 - 3 :

source: tuningadmin.blogspot.com
Jadi Allah menjelaskan bahwa ada tipikal manusia yang rugi, namun adapula yang beruntung. Siapakah yang beruntung itu? Manusia yang dapat memanfaatkan waktunya dengan beriman kepada-Nya, beramal sholeh (memberi sedekah, mengajar, membantu siapapun dalam kesulitan, dll) hanya mengharap ridho Allah Subhanahu wata'ala, mereka yang berpesan dalam kebenaran dan kesabaran. 

Sehubungan dengan peringatan Allah di atas, oleh karenanya kita perlu memperbaiki pribadi dari masa ke masa. Namun kebanyakan dari kita lalai, hidup mengalir apa adanya, terlena dengan rutinitas keseharian kita, tidak ada perbaikan, bahkan mungkin ada yang tidak tahu tujuan hidup ini sebenarnya apa... 😢

Baik, kita sebagai manusia memiliki akal dan hati nurani, sepatutnya kita gunakan untuk menjadi manusia yang lebih baik dan bernilai. Salah satu instrumen dalam rangka memperbaiki kehidupan kita adalah membuat Resolusi Tahunan. Mungkin dari sebagian kita pernah membuatnya, atau ada yang belum pernah ? Bagi yang belum pernah tidak masalah asalkan dia tahu hakikat kehidupannya seperti apa, senantiasa memiliki target dan cita-cita yang perlu dia capai dengan berusaha sebaik-baiknya. Namun manusia itu tempatnya lupa sehingga perlu kita tulis dalam bentuk catatan resolusi agar lebih fokus dalam mencapai target-target yang dibuat. Sekarang, bagaimana cara membuat Resolusi tersebut? 

source: liputan6.com
Sebaiknya, resolusi dibuat ketika akhir tahun dalam menyambut tahun selanjutnya, target yang ditulis diharapkan dapat tercapai dalam setahun yang akan datang. Penulis membuat di program Ms. Excell sehingga akan ada beberapa kolom. Kolom deskripsi kegiatan, kolom target, kolom cara untuk mencapai target, kolom waktu dan kolom hasilnya. Perlu diketahui, target yang dibuat haruslah realistis, semestinya kita sendiri bisa mengukurnya apakah target tersebut dapat dicapai dalam waktu setahun. Lalu seperti apa konten dari Resolusi itu sendiri?

1. Spiritual
Contohnya untuk yang beragama Islam, ingin shalat tahajjud minimal 2x dalam seminggu yang sebelumnya jarang sekali dilakukan, puasa senin-kamis min. 2x dalam sebulan, dsb.

2. Family
Bagi yang sudah berkeluarga misalnya, alokasikan waktu untuk liburan dalam 2 bulan sekali, bacakan buku anak sebelum anak tidur minimal 2x dalam seminggu, mengobrol dengan pasangan sebelum tidur selama 15 menit, dll.
 
3. Career
Ingin Naik jabatan atau naik gaji, tentu semua ini atas kuasa Allah, namun setidaknya kita mengetahui langkah-langkah untuk mencapai kesana. 
 
4. Personal
Mungkin ada yang perlu kita tingkatkan skill seperti skill memasak menu tertentu, skill mengoperasikan Adobe Photoshop, atau menambah postingan blog per minggu dari tahun sebelumnya. 

5. Ekonomi
Setiap tahun pastinya kita menginginkan ekonomi yang lebih baik, salah satu dari resolusi itu adalah mungkin kita bisa menambah tabungan kita per bulannya, misal dari 500ribu menjadi 700ribu dan itu tergantung kemampuan kita, bisa juga mulai ikut investasi. 
 
6. Sosial  
Jika diri kita ingin lebih bermanfaat lagi buat orang lain, mungkin dengan cara kita memberikan sarapan kepada seseorang atau beberapa orang setiap pagi semampu kita, atau kita ingin menjadwalkan berkunjung ke saudara/teman sekolah/teman kuliah/teman kerja/teman pasangan, atau kita ingin memberikan ilmu yang kita punya secara gratis, dll.

Nah itu tadi yang bisa penulis sampaikan, semoga bermanfaat dan penulis masih harus belajar menjadi manusia yang lebih baik ke depannya... aamiiin (mohon doa & supportnya 😃)

 
Read More »

Tuesday, 25 December 2018

Apa itu TBE (Technical Bid Evaluation) ?

Ketika kita masuk di dunia Oil & Gas project, maka kata "TBE" akan sering kita dengar karena merupakan bagian dari pekerjaan project tersebut. Untuk mengenal lebih jauh, pengertian TBE menurut situs www.theprojectdefinition.com :

Technical Bid Evaluation (TBE) is an evaluation and examination of bidders or subcontractors’ technical bid document or proposals. The TBE includes technical capability including quality, compliance with specifications, operating cost, and performance penalties to meet the project requirement as well as execution capability.  

Perhatikan ada kalimat 'technical' - 'bid' - 'evaluation' yang masing-masing memiliki definisi tersendiri, jadi TBE merupakan dokumen yang merangkum proposal aspek tekhnik dari beberapa vendor untuk dievaluasi oleh si pembeli produk, melalui divisi Engineering. Menjadi pertanyaan apakah bisa dilakukan hanya terhadap satu vendor? Bisa saja, tergantung dari kebjakan si pembeli produk atau memang hanya ada satu vendor yang masuk dalam Approved Vendor List (AVL). Nah muncul lagi istilah baru "AVL", secara bahasa kita dapat menerka maksudnya, yaitu daftar vendor yang disetujui oleh si pembeli atau contoh kali ini ialah perusahaan Oil & Gas, seperti PERTAMINA, PETRONAS, CHEVRON, dsb. Mereka memiliki AVL agar produk-produk yang dibeli benar-benar berasal dari pabrikan yang sudah teruji dan berkualitas. 

Secara praktis tahapan pengerjaan dokumen TBE adalah sbb:

1. Pastikan technical specification yang digunakan sebagai referensi
Contoh technical specification untuk dokumen Piping seperti Piping Material Specification/Class, Valve Specification, Valve Datasheet dan Piping Specialty (SP) Item Datasheet.

2. Buat tabulation sheet untuk dikirim ke setiap vendor
Biasanya tabulation sheet atau worksheet dibuat dalam bentuk Ms Excel. Formatnya dibagi beberapa kolom dengan setiap kolom berisi kategori deskripsi produk, kolom Requirement (berdasarkan spesifikasi project), kolom spesifikasi yang ditawarkan vendor, kolom Status dan kolom Remark. Konten deskripsi yang dipilih berdasarkan jenis produk yang akan dibeli. Contoh tabulation sheet untuk produk ball valve seperti pada gambar dibawah: 

   
3. Kirimkan technical dokumen ke Procurement untuk disebarkan ke beberapa vendor
Setelah format tabulation sheet selesai dibuat, kemudian diisi kolom "Requirement" sesuai dengan Spesifikasi Project yang telah disyaratkan. Tahapan selanjutnya adalah mengirimkan tabulation tersebut ke department Procurement agar segera difollow-up melalui buyer kepada beberapa bidder/vendor.

4. Verifikasi tabulation sheet dari Vendor
Tabulation yang sudah dikirimkan ke Vendor akan direview dan diisi oleh mereka sesuai spesifikasi produk yang dimiliki. Namun tidak jarang akan ada beberapa perbedaan spesifikasi antara yang disyaratkan (requirement)  dengan yang ditawarkan oleh vendor atau istilahnya disebut Deviasi.

5. Gabungkan tabulation sheet dari seluruh vendor 
Setelah menerima dari setiap vendor, maka dipastikan terlebih dahulu bahwa manufacturer yang disyaratkan sudah sesuai AVL. Jika sudah, selanjutnya kita gabungkan beberapa vendor dalam satu tabulation sheet.

Contoh Tabulation sheet di atas terdapat kolom "Status" yang biasanya terdiri atas beberapa point dibawah, namun bisa saja berbeda tergantung kebijakan Client.

- Accepted
artinya spesifikasi yang ditawarkan vendor sesuai dengan requirement.

- Rejected 
artinya spesifikasi yang ditawarkan vendor tidak sesuai dengan requirement dimana kualitas spesifikasi yang ditawarkan lebih rendah.

- Clarification
artinya vendor perlu klarifikasi lebih lanjut ke pihak manufacturer. Contohnya informasi masa produksi sampai ke tujuan (delivery time).

- Subject to Company Approval
artinya spesifikasi yang ditawarkan vendor tidak sesuai dengan requirement dimana perlu ada konfirmasi dan persetujuan lebih lanjut dari pihak Client. Contohnya, requirement untuk fire test specification adalah dilakukan berdasarkan API 6FA aau API 607. Tetapi dari Vendor hanya mengisikan "Fire Safe by Designed" yang artinya tidak perlu ditest lagi karena didesain dengan kebutuhan tahan api.

Pada baris terbawah disebutkan hasil dari tabulasi dari setiap vendor apakah "Accepted" atau "Accepted dengan catatan" atau bahkan "Rejected"

6. Kirimkan ke Client
Terakhir dokumen TBE dikirimkan ke Client untuk di-review dan di-comment

    
Read More »

Tuesday, 18 December 2018

Membuat RFQ (Request For Quotation) Untuk Kebutuhan Project

Pembahasan selanjutnya yang perlu dikuasai oleh Para Piping Engineer ialah membuat RFQ (Request For Quotation). Mengutip pada laman wikipedia.org, berikut pengertian RFQ:

"A request for quotation (RfQ) is a standard business process whose purpose is to invite suppliers into a bidding process to bid on specific products or services."

Foto: Google Image
Ayah Engineer mencoba menyederhanakan dan menspesifikasikan ke bidangnya, dalam hal ini Piping Engineering namun tidak menutup kemungkinan bidang / department lain juga sama dalam mengaplikasikannya. Pengertian dari RFQ adalah dokumen yang dibuat oleh seorang engineer berupa spesifik produk/material dan jasa, atau hanya produk/material saja, atau hanya service saja dalam proses bidding yang akan dikirim ke beberapa Vendor untuk mereka review dan berikan penawaran harga. Konten yang ada di dokumen RFQ bisa saja berbeda sesuai kebutuhan Client, namun biasanya seperti pada 9 poin di bawah, yaitu:

1. Introduction
Pada bab ini dideskripsikan project tertentu meliputi lokasi project tersebut, histori singkat dan general scope kepada Kontraktor.
 
2. Code & Standard
Vendor diwajibkan mengikuti Codes, Standards, Specifications, Regulations, dll, yang berlaku sesuai spesifikasi yang disyaratkan dengan status revisi terakhir setelah award dimenangkan. Jika ada Code/Standard/Specification yang berbenturan, biasanya yang paling ketat persyaratannya yang akan dipilih.

3. Scope of Supply & Services
Berisi tentang ruang lingkup yang perlu disediakan oleh Vendor yang biasanya berupa design, engineering, procurement, fabrication, load-out, testing & commissioning, dan performance guarantee produk sesuai project spesification yang tertulis.

4. General Requirement
Persyaratan umum sering dijumpai oleh produk konstruksi misalnya, produk haruslah sesuai dengan lokai pengoperasiannya (misalkan lokasi offshore), umur penggunaan seperti 25 tahun, Vendor harus mengikuti peraturan nasional dan internasional Codes & Standards, setiap produk harus baru dan belum pernah digunakan sebelumnya dengan dilengkapi sertifikat material test dari pabrikan, jika ada deviasi maka harus sesuai persetujuan Client melalui Kontraktor, produk yang ditawarkan haruslah mengikuti spesifikasi/ datasheet project.

5. Painting & Corrosion Protection
Hampir semua produk di kontruksi disyaratkan untuk dilakukan painting agar produk tersebut memiliki masa penggunaan yang lama dan umumnya Client sudah menyiapkan aturan atau spesifikasi painting terhadap produk-produk yang lokasi pemasangannya akan terekspose langsung dengan lingkungan. Contoh: "Spesification for Protective Coating".

6. Packaging & Preparation for Shipment
Aturan untuk pengemasan produk menjadi sangat penting apalagi ketika produk tersebut dibuat dari negara yang jauh yang melewati laut atau udara sehingga diharapkan ketika sampai tidak mengalami kerusakan.

7. Inspection, Testing & Certification
Agar suatu produk benar-benar aman dan sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan, maka pengujian produk tersebut harus dilakukan dengan disaksikan oleh pihak-pihak terkait meliputi si pembuat (manufacturer), pembeli (Kontraktor dan Client), pihak ketiga (3rd party) berupa biro class yang ditunjuk oleh client seperti LR (Llyod Register), BV (Berau Veritas), BKI (Biro Klasifikasi Indonesia), dll, yang merujuk kepada Code dan Standard, spesifikasi project yang berlaku, selanjutnya akan dikeluarkan test certificate sebagai bukti bahwa sudah dilakukan pengujian. Vendor harus melaksanakan berbagai macam test sesuai QA/QC plan.
8. Warranty / Guarantee
Garansi atau jaminan merupakan suatu bentuk tanggung jawab vendor terhadap produk yang ditawarkan benar-benar berkualitas dan telah mengikuti standard yang telah ditetapkan. Umumnya vendor akan memberikan garansi selama setahun setelah barang tersebut dioperasikan dalam bentuk mengganti part atau equiment yang bermasalah jika ditemui.

9. Attachment (lampiran): 
9.1. Attachment 1. List MTO
Seperti yang sudah dibahas pada materi sebelumnya, maka list MTO inilah nantinya yang akan dilampirkan didalam RFQ.
9.2. Attachment 2. Form A to G
Lampiran yang berisi dari Form A sampai Form G yang masing-masing berbeda konten dengan dilengkapi tanda tangan (sign) dan tanggal dari Vendor. Berikut detailnya:
- Form A, berupa Technical Questinonnare, sebagai bentuk pertanggungjawaban Vendor terhadap produk yang dibuat. Contohnya:
 
- Form B, berupa Deviation List, dimana Vendor harus membuat list dalam bentuk tabel berupa poin-poin apa saja yang berbeda dengan aturan/syarat yang telah ditetapkan sesuai spesifikasi project, disertai dengan alasan dan kelengkapan argumen jika dengan perbedaan itu, produk yang ditawarkan masih dapat bersaing.
- Form C, berupa List of Commissioning Spare
- Form D, berupa List of One Year Spare
- Form E, berupa List of Special Tools & Tackels
- Form F, berupa List of Construction Spare Consumables
- Form G, berupa Weight dan COG (Center of Gravitiy) dari produk. Contoh formatnya:

9.3. Inspection Requirement Table (IRT)
Pada lampiran ini berisi tentang persyaratan di setiap tahapan inspeksi. Untuk lebih detailnya, akan dibahas pada postingan yang lain.
9.4. Vendor Data Requirement List (VDRL)
Sesuai namanya, lampiran ini berisi dokumen-dokumen yang harus disediakan oleh vendor. Contoh diantaranya: GA drawings, Design & Manufacturing schedule, Quality Plan, Inspection & Test Plan, Experience list related to design & manufacturing, List of sub-Vendors & subcontracted work, NDE procedure, Fire Safe Test Procedure, Hydrotest Report, API Monogram (untuk valve), Material test Certificate, dll.

9.5. Client's Specification 
Lampiran spesifikasi yang dibuat dari Client untuk Piping misalnya Piping Design Specification, Piping Material Class/ Specification, Valve Specification (jika produknya valve), Specification for Protective Coating,Piping Fabrication, Installation and Testing Specification, Approved Vendor List,  dll.

9.6. Product Specification/Datasheet 
Untuk produk piping sendiri, setiap project menyediakan spesifikasi / datasheetnya, dan yang lebih detail dituangkan kedalam datasheet. Contoh produk yang dibuat datasheetnya adalah Piping Valve (Ball Valve, Gate Valve, Globe Valve, Check Valve, Butterfly Valve dan Needle Valve) dan Piping Specialty Item (Strainer, Flame Arrestor, Pipe Bend, Safety Interlock Device, Corrosion Coupon, Sight Glass, dll). Sedangkan untuk Bulk Piping sendiri, seperti Pipes, Fittings dan Flange tidak dibuatkan schedulenya karena lebih common dan sudah ada standarisasinya. 

Read More »

Wednesday, 12 December 2018

Cara Agar Anak Shalat Tanpa Terpaksa

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Setiap kita Orang Tua yang memiliki anak tentu menginginkan mereka taat beribadah kepada Tuhannya, yaitu Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى. Hal ini sangat penting karena anak adalah titipan amanah yang diberikan Allah dan setiap kita akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat, terlebih sebagai seorang Ayah yang menjadi pemimpin di keluarganya sesuai bunyi hadist:


...أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ , وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpin..." (HR. Bukhari no. 7138)

Lantas kapan seoang anak diminta melakukan shalat? Alhamdulillah Islam sudah mengajarkan secara lengkap, perhatikan hadist dibawah:
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا، وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا، وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
“Suruhlah anak-anakmu melakukan shalat di waktu dia berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka kalau sudah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur di antara mereka (maksudnya antara anak laki-laki dan perempuan)”. (HR. Abu Daud)


Namun karena ketidaktahuan kita dalam mendidik anak menyebabkan mereka lalai melakukan shalat bahkan enggan. Oleh karenanya, Ayah Engineer ingin sharing dari ilmu yang didapatkan dari fb: Annisa Nurul Arifah dalam rangka mencapai tujuan sesuai judul artikel ini. Disini Ayah Engineer ingin menegaskan bahwa artikel ini hanya sebagai informasi yang perlu dibagi dan bukan menunjukkan bahwa Ayah Engineer adalah seorang yang ahli agama.


Langsung kita cek apa saja point yang perlu kita perhatikan, yang terangkum dalam Materi Prasyarat Bab Ibadah. Karena dalam hadist disebutkan 7 tahun sudah mulai diterapkan shalat, maka sebaiknya dari sedini mungkin sekitar 2 tahunan mulai kita perkenalkan materi ini agar sang anak sudah dibekali dengan baik dan tentunya bertahap sesuai dengan daya pemahaman usianya. Berikut adalah Materi Prasyarat Bab Ibadah:

1. Mengenal Allah
2. Allah Maha Penyayang
3. Allah Maha Kuasa
4. Allah Maha Pelindung
5. Semua Makhluk Bertasbih
6. Mengenal Malaikat
7. Mengenal Syaithan
8. Mengenal Surga
9. Mengenal Para Nabi
10. Mengenal Nikmat
11. Semua Makhluk memiliki tugas
12. Tugas Manusia

1. Mengenal Allah
Sebelum membahasnya, mari kita mengandaikan bahwa kita disuruh oleh seseorang yang tidak dikenal untuk melakukan sesuatu buatnya. Otomatis dalam diri kita berfikir, ini orang siapa, gak kenal tapi kok seenaknya menyuruh kita. Nah itulah ilustrasi bahwa pentingnya Mengenal Allah. Seorang anak haruslah dikenalkan terlebih dahulu kepada Allah, sang Pemilik perintah shalat. Kenalkanlah siapa itu Allah? Seperti apa wujud-Nya? Apa sifat-sifat-Nya? Teknis mengenalkannya dengan belajar bareng anak tentang surat Al-Ikhlas bahwa Allah tidak sama dengan makhluk. Kita tunjukkan pula wujud dari beberapa makhluk, misal ayam, semut, daun, apel yang semuanya ciptaan Allah dan tidak ada satupun makhluk yang serupa dengan-Nya.

2. Allah Maha Penyayang 
Sudah menjadi fitrah manusia bahwa jika seseorang baik kepada kita, tentu kita tidak segan berbuat baik kepadanya. Begitu juga anak kita, kalau kita tanamkan bahwa Allah Maha Penyayang, tentu mereka akan melakukan shalat dengan senang hati karena Allah sayang kepada mereka. Cara penanamannya seperti apa? contoh saat mau makan, kita berdoa sama Allah dan bersyukur atas karunia yang diberikan sehingga kita bisa makan. Contoh lain, membeli baju baru, sepeda baru, dll.

3. Allah Maha Kuasa
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, segala yang ada di langit dan bumi dalam kekuasaan Allah. Ceritakan kepada anak anda dan buat mereka merasa takjub terhadap kekuasaan Allah. Jika sudah seperti itu, anak kita akan merasa dirinya "bukanlah apa-apa" sedangkan Allah Maha Kuasa.

4. Allah Maha Pelindung
Ketika sang anak merasa "kecil" dihadapan Allah, maka selanjutnya kita tanamkan bahwa Allah Maha Pelindung, tidak ada yang bisa memberikan perlindungan selain-Nya. Dari sini anak sudah mulai belajar tentang berdoa dengan diaplikasikan kedalam gerakan shalat. 

5. Semua Makhluk Bertasbih 
Orang Tua mengenalkan kepada anak bahwa setiap makhluk seperti matahari, bulan, bintang, hewan, tumbuhan semuanya bertasbih, memuji keagungan Allah. Manusia diciptakan hanya untuk taat kepada Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى. Di dalam shalat, juga banyak bacaan pujian yang disematkan kepada Allah.

6. Mengenal Malaikat
Tujuannya agar si anak shalat bukan karena diawasi oleh kita, namun ada makhluk ciptaan Allah yang lain yang senantiasa mengawasi manusia. Oleh karena itu anak perlu tahu bahwa shalatnya dicatat oleh malaikat.

7. Mengenal Syaithan
Syaitan arti disini bukan seperti kuntilanak, genderuwo, tuyul dan lainnya, namun lebih kepada arti makhluk yang dapat membisiki yang buruk, perbuatan yang dilarang atau tidak disenangi Allah. Contoh, ketika anak kita tidak mau shalat, berarti ia sudah dibisiki oleh syaithan tidak perlu shalat dan harus tetap minta perlindungan kepada Allah.

8. Mengenal Surga
Kalau ini mudah-mudahan para orang tua sudah baik pemahamannya bagaimana mengenalkan surga kepada Anak-anak 😀

9. Mengenal Para Nabi 
Didalam shalat, ada 2 Nabi yang disebut, yaitu Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim. Jadi, sangat penting kita ceritakan kepada anak kita bahwa para nabi senantiasa patuh dan berdoa kepada Allah, tak lupa tentang kisah-kisah dan suri tauladan mereka dengan gaya bahasa yang mudah dicerna.

10. Mengenal Nikmat
Sebagian sudah disinggung sedikit di point no.2. Dari nikmat ini, anak akan semakin sadar bahwa Allah sangat sayang kepadanya maka shalatlah (QS Al-Kautsar).

11. Semua Makhluk memiliki tugas
Ciptaan Allah sangat banyak dan masing-masing memiliki tugasnya, contoh seperti Malaikat Ridwan yang senantiasa patuh menjaga pintu surga dll.

12. Tugas Manusia
Jika materi sebelumnya sudah lulus, berikutnya tanamkan bahwa tugas manusia adalah beribadah kepada Allah, salah satunya dengan shalat.

Jadi pertanyaan anak kenapa harus shalat? sepatutnya sudah tuntas dijelaskan dengan 12 materi diatas dan Insya Allah anak akan paham dan ikhlas dalam melakukannya. Berikanlah teladan yang baik dan teruslah senantiasa berdoa untuk anak-anak kita, sehabis shalat fardhu dan sunnah, ketika hujan dan di waktu-waktu mustajab lainnya agar anak-anak kita menjadi anak yang sholeh... Aaamiin

Foto: Doa (https://rumaysho.com)
     
Read More »

Monday, 10 December 2018

Wall Thickness Calculation Untuk Pipa - ASME B31.3 dan Contoh Report

Wall Thickness Calculation adalah dokumen yang bertujuan untuk memastikan bahwa nilai wall thickness yang dipilih sudah memenuhi kaidah International Standard Code dengan melampirkan hasil perhitungan dalam bentuk tabel. Jenis Code yang digunakan pun harus sesuai dengan jenis service yang dilalui oleh piping line. Pada kesempatan kali ini, Ayah Engineer memilih ASME B31.3 sebagai dasar rujukan formula untuk menghitung Wall Thickness pada pipa. Selain ASME B31.3, ada juga rujukan lain yaitu ASME B31.8 yang digunakan untuk service pipeline. 

Berikut formula yang dipakai pada ASME B31.3 2010 :
       dimana:
       ० t = nilai thickness sesuai design pressure
       ० P = nilai internal design pressure
       ० D = Outside Diameter (OD) pipa sesuai dengan tabel standard
       ० S = Stress value material dari tabel A-1
       ० E = Quality factor dari tabel A-1A dan A-1B
       ० W = Faktor pengurangan kekuatan welding sesuai para. 302.3.5(e)
       ० Y = Nilai Koefisien dari tabel 304.1.1

Setelah diketahui nilai t, kemudian perlu ditambahkan nilai corrossion allowance untuk mendapatkan nilai Tm (min. thickness required). Dari nilai Tm, ditambahkan lagi mill tolerance sebesar 12.50% (+ mechanical allowance jika disyaratkan), maka ini yang kita sebut actual min. thickness, T.

Contoh dokumen Wall Thickness Report:
  
       Perlu dijelaskan terlebih dahulu, report di atas disusun berdasarkan dari setiap piping line yang ada di dokumen line list di dalam suatu project / plant dan dikelompokkan berdasarkan Piping Class. Agar lebih detail, ada beberapa parameter yang harus diperhatikan yaitu:
a. Piping Class ⇒ Piping Class/Piping Spec akan menentukan nilai design pressure yang digunakan, contoh Piping Class/Spec "X" sesuai tabel diatas
b. NPS (Nominal Pipe Size) ⇒ Sesuai standard ASME B36.10M untuk material Carbon Steel, dapat dilihat Outside Diameter (OD) berdasarkan NPS. Nilai OD akan selalu sama berapapun schedule-nya
c. Design Code ⇒ Code yang menentukan jenis formula untuk mendapatkan wall thickness
d. Sch (Schedule / Wall Thickness) ⇒ nilai Schedule ini sudah ada dari Piping Class sesuai NPS, seperti yang sudah dijelaskan pada postingan lain, yaitu  Skill Wajib oleh Piping Engineer di EPCI Oil & Gas (Part #2)
e. Material ⇒ Material Pipa sesuai Piping Class, sebagai salah satu parameter nilai S dan E
f.  Pipe Design Pressure (psig) Nilai pressure yang kita ambil sesuai Piping Class/Spec, contoh untuk class "X" di atas, ratingnya 150# dengan nilai temperature 100∘F, maka design pressure-nya 285 psig. Sebenarnya diagram rating pressure-temperature dari Piping Class/Spec ini sudah diberikan oleh code ASME B16.5 dimana diklasifikasikan berdasarkan jenis materialnya, salah satu contoh material A105 dibawah:

Dari tabel-2 di atas berdasarkan ASME B16.5, ada nilai maximum working pressure yang ditentukan berdasarkan rating pressure (150#, 300#, 400#, 600#, 900#, 1500#, 2500#) dan temperature (-20 - 100F, 200F, dst) dan inilah yang dinamakan full rating.
g. Design Temperature ⇒ besaran temperature didapat dari Piping Class berdasarkan design pressure-nya. Nilai ini sebagai parameter bersama jenis material untuk mendapatkan nilai S sebagaimana tabel A-1 ASME B31.3 dibawah:


g. Quality Factor (E) ⇒ Yaitu faktor kualitas untuk sambungan welding pipa berdasarkan material. Contoh material A106 Seamless Pipe dari tabel A-1B.

h. Coeff. (Y) ⇒ nilai material koefisien Y jika t < D/6 sesuai tabel 304.1.1. Disini ada syarat nilai Y jika t < D/6 , artinya ada nilai Y lain dengan syarat yang lain pula. Silahkan tengok di ASME B31.3 2010 page.20, yaitu t ≥ D/6 or P/SE > 0.385. Namun kita akan gunakan tabel 304.1.1 karena kita hitung dengan nilai thickness yang ada di Piping Class sudah sesuai kurang dari D/6. 

untuk pipa tebal (t ≥ D/6), nilai koefisien material tersebut adalah:
 
dimana di = diameter dalam
                 = do - 2t
 
 
i. Corr. Allow. ⇒ Corrossion Allowance, sesuai yang ada Piping Class
j. Mech. Allow. ⇒ Yaitu dalam bentuk threaded allowance dimana merujuk ke ASME B31.3 sebesar 0.0571 inch (average) untuk NPS 1/2" - 1" dan 0.0118 untuk NPS 2"  dan keatas.
k. Stress Value (S) ⇒ Sebelumnya telah dijelaskan variabel yang harus dilihat untuk menentukan nilai S. Jangan lupa untuk memperhatikan satuannya.

Pembahasan: Mari kita lihat contoh nomor 1 report dari Wall Thickness di atas dengan NPS 1/2" didapatkan nilai Thickness yang didalam kotak merah, dimana actual thickness setelah ditambahkan oleh beberapa variabel sebesar 0.186 inch. Kemudian dicarikan schedule yang tepat (selected schedule) sesuai ASME  B36.10M Seamless Pipe CS yang mendekati dan melebihi nilai actual thickness tadi, maka didapat schedule 160, yaitu sebesar 0.188 inch. Selanjutnya diverifikasi apakah schedule dari Piping Class apakah sudah sesuai atau belum. Maka untuk jawaban nomor 1 sudah sesuai dengan nilai schedule yang sama, yaitu schedule 160. 
    Read More »

    Thursday, 6 December 2018

    Mengenal Baja dan Macam-macamnya

    Baja merupakan material yang sering kita dengar dan secara tidak sadar sering kita gunakan di berbagai perkakas kita setiap harinya. Contoh sederhananya yaitu sendok, pisau, palu, paku, obeng dan sebagainya. Bagi orang awam, seringkali mereka menyebutnya besi dalam istilah lain yang lebih familiar. Sewaktu kita kecil, berbagai perkakas tadi kita katakan bahwa itu semua berasal dari besi. Alhamdulillah sebenarnya itu tidak salah, namun kurang tepat juga karena setelah kita mempelajari apa itu besi dan aplikasi penggunaannya secara luas. 
    Foto: Perkakas Rumah Tangga

    Material umumnya kita bagi menjadi 2, yaitu logam (metal) dan non logam. Logam dengan kharakteristiknya yang kuat, tahan terhadap temperatur tinggi, dapat ditempa/dibentuk, konduktor panas. Besi atau dalam istilah unsur kimia disebut dengan "Ferrum (Fe)" merupakan salah satu contoh logam dengan unsur keempat terbanyak penyusun kerak bumi. Dan besi adalah unsur pokok dalam penyusunan baja, dengan kandungan Carbon kurang dari 2%. 

    Dari kandungan karbon, maka baja dibagi menjadi tiga, yaitu:
    1. Baja dengan Carbon rendah (low carbon steel)
        -- Kandungan Carbon sebesar 0.05% - 0.55 %
        -- Disebut juga baja lunak (mild steel) dengan komposisi 0.15% - 0.30%
        -- Mudah ditempa dan dibentuk
        -- Contoh: kawat, pelat, pipa, body motor dan mobil, rantai, baut
     Foto: Pipes (Google Image)

    2. Baja dengan Carbon menengah (medium carbon steel)
        -- Kandungan Carbon sebesar 0.30% - 0.55 %
        -- Kekuatan lebih tinggi dibanding carbon rendah
        -- Sulit ditempa dan dipotong
        -- Contoh: rel kereta, poros, pegas, roda gigi
     
     Foto: Rail Track (Google Image)

    3. Baja dengan Carbon tinggi (high carbon steel)
        -- Kandungan Carbon sebesar 0.55% - 2.00 %
        -- Kekuatan lebih tinggi dibanding carbon menengah
        -- Sulit ditempa dan dipotong
        -- Contoh: palu, pisau, mata bor, saws for cutting steel, drill tools
    Foto: Mata Bor (Google Image)

    Setelah mengatur komposisi Carbon, namun ada juga tindakan lain dengan memadukan baja dengan material lain yang disebut dengan paduan baja (alloy steel). Adapun kegunaan alloy steel yang tidak didapatkan dari Carbon Steel ialah:
    a. Sifat mekanik baja yang lebih baik (strength, tensile, toughness)
    b. Ketahanan terhadap temperatur rendah (lebih ulet dan tidak mudah getas)
    c. Ketahanan terhadap reaksi kimia (corossion resistance, dll)
    d. Sifat-sifat khusus lainnya

    Dari paduan baja diatas, maka dapat dibagi menjadi 3 macam:
    1. Low Alloy Steel, jika paduannya ≤ 2,5 %
    2. Medium Alloy Steel, jika paduannya 2,5 – 10 %
    3. High Alloy Steel, jika paduannya > 10 %
    Read More »